MALANG KOTA - Penyerang muda Persema Irfan Haarys Bachdim kemungkinan besar bertahan di tim berjuluk Laskar Ken Arok tersebut. Striker yang moncer bersama Timnas Indonesia di Piala AFF itu sudah mengutarakan loyalitasnya kepada pelatih Timo Scheunemann.
"Irfan sudah berbicara dengan saya. Kata Irfan, dimana pun saya melatih, dia akan ikut," ujar Timo di Gajayana pagi kemarin.
Kalau pemain berdarah Indonesia Belanda tersebut bertahan, itu sekaligus menepis rumor yang menyatakan Irfan akan pindah klub karena tidak sependapat dengan keputusan Persema yang hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI). Seperti diberitakan, Persema sudah resmi mengajukan pengunduran diri dari Indonesia Super League (ISL) kepada PT. LI (Liga Indonesia) dan PSSI. Persema mantap memilih LPI. Dampaknya, semua komponen di Persema terancam sanksi pencekalan berkiprah dalam kejuaraan sepak bola di bawah PSSI.
Menurut Timo, sikap Irfan yang tetap bertahan di Persema menunjukkan bahwa pemain yang pernah berguru di Akademi Ajax itu bukanlah tipe pemain yang lupa daratan. Seperti diketahui, Irfan bisa menembus timnas setelah bergabung dan tampil bagus di Persema. Sebelumnya, dia sempat ditolak klub ISL seperti Persija dan Persib.
Timo mengatakan, kalau benar-benar bertahan, Irfan dipastikan mendapatkan nilai kontrak yang lebih tinggi dibandingkan saat ini. Menurut informasi, kontrak Irfan saat ini berkisar Rp 400 juta. "Kontrak Irfan saat ini masih kecil. Nanti kami naikkan nominalnya," ujar Timo.
Kenaikan kontrak untuk Irfan menimbang banyak hal. Yang paling pokok tentunya karena penampilannya belakangan makin moncer. Pemain yang pernah bermain bersama FC Utrecht (Eredivisie Belanda) itu juga merupakan aset berharga Persema karena diharapkan mampu menarik minat banyak penonton untuk menyaksikan laga Persema. Apalagi, rekan-rekannya yang sudah menekan kontrak dengan LPI juga mendapatkan kenaikan kontrak.
Sementara, terkait ancaman PSSI yang menyatakan bahwa pemain yang ikut LPI tidak akan diberi kesempatan memperkuat timnas, Timo yakin itu tidak bakal terjadi. Pasalnya, ada faktor pelatih timnas Alfred Riedl yang dinilai sosok profesional. "Saya memandang Riedl bukanlah orang yang bisa di kuya-kuya PSSI," ucapnya.
Artinya, Riedl tetap memilih pemain berdasarkan kualitas dan kebutuhan tim, bukan karena faktor politis. "Anak pantai yang lebih bagus daripada Firman Utina pun pasti bisa masuk ke timnas kalau pelatihnya Riedl," tandas Timo.
Untuk Irfan, Timo mengharapkan pemain yang satu angkatan dengan penyerang Liverpool Ryan Babel di Akademi Ajax itu bisa segera datang ke Malang untuk mengurus kontrak.
